DPRD Samarinda Sayangkan Bayi Dibuang, Sebut Cermin dari Pergaulan Bebas

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husein.

Infokaltim.id, Samarinda- Pekan ini, Kota Samarinda dihebohkan dengan penemuan bayi yang kabarnya dibuang ibu kandungnya sendiri karena hasil dari hubungan gelap.

Kabar ini mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain yang menilai kenakalan remaja menjadi penyebabnya.

Terlebih ibu bayi ini merupakan remaja yang baru berusia 18 tahun. Menurutnya, pada usia segitu, harusnya mereka menikmati dunia pendidikan dibangku SMA atau perguruan tinggi.

“Itu kenakalan remaja, mereka harusnya bisa mempertimbangkan, ini dampaknya apa. Ketika mereka melakukannya, artinya mereka siap dengan konsekuensi dan risiko, mereka harus menerima kemungkinan terburuknya,” ujar Sani.

Sani menilai perhatian orang tua, kurangnya penanaman ilmu agama, dan contoh teladan sudah mulai kurang. Karena, apabila ketiganya diterapkan, maka kenakalan remaja tidak akan terjadi.

Politisi Fraksi PKS itu juga meminta semua pihak bisa bekerja sama melakukan pengawasan. Slogan ‘urus urusan masing-masing’ harusnya bisa dihilangkan, untuk kemajuan daerah.

Menurutnya, anak-anak yang dibekali dengan ilmu agama bisa menjadi bekal agar mereka (remaja) bisa lebih yakin untuk mengambil langkah yang berisiko.

“Kalau mereka punya bekal agama misal, pasti mereka bisa memilah, semua pihak juga harus terlibat. Kalau hanya orang tua, tidak bisa, kalau orang-orang tidak perduli, mau jadi apa bangsa ini, kalau anak mudanya seperti ini,” tegasnya.

Sani juga menyayangkan rusaknya pergaulan remaja yang ditakutkan berujung pada kehancuran bangsa. Sebab, pada masa yang akan datang, bangsa ini akan diambil alih oleh peran pemuda.

Dia meminta remaja yang menjadi pelaku pembuangan bayi tersebut dihukum dengan layak, sehingga tidak ada lagi kasus serupa terjadi.

“Pelaku seperti itu harus dihukum, bayangkan diseorang ibu sampai tega membuang bayi itu. Padahal dia yang mengandung, tapi ayah biologisnya juga harus dihukum, keduanya salah,” pungkasnya.

[Anr|Anl|Ads]