Koordinator Wilayah Kalimantan FMMI Dorong Sinergitas Mahasiswa untuk Kemaslahatan Bangsa dan Negara

Mohamad Abdul Majid (kiri) selaku Kordinator wilayah VIII Kalimantan, dari Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin UMKT. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Balikpapan- Kongres Musyawarah Nasional ke-XIII Forum Mahasiswa Mesin Indonesia (FMMI), resmi digelar di Gedung Serba guna KNPI Balikpapan yang dihadiri lebih dari 300 mahasiswa dari 70 lebih instansi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Mohamad Abdul Majid selaku Kordinator wilayah VIII Kalimantan, dari Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) mengatakan, bahwa meskipun ada sedikit kemunduran waktu forum dari yang ditetapkan, Kongres tersebut tetap berjalan dengan tertib, kondusif dan dijadikan ajang silaturahmi pertemuan nasional oleh masing-masing perwakilan instansi mahasiswa teknik mesin seluruh Indonesia yang tergabung didalamnya, guna upaya mengambil keputusan, bermusyawarah untuk menentukan arah gerak kedepan Forum Mahasiswa Mesin Indonesia (FMMI) agar dapat berkontribusi lebih terhadap pengabdian dan kemajuan serta pengembangan teknologi Indonesia.

“Memasuki era disruptif dan 4.0, kapabilitas penguasaan teknologi serta kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan diutamakan dari segi pembangunan maupun pengembangannya, hal itu berguna untuk menyambut tantangan dimasa mendatang, untuk itu kami siap mengkawal dan berkontribusi jalannya pengabdian masyarakat, penelitian, pembangunan dan pengembangan Ilmu pengetahuan teknologi yang berorientasi untuk kepentingan guna kemaslahatan masyarakat serta kemajuan teknologi bangsa”, tuturnya, Kamis (02/12/2021).

Dia juga menerangkan, bahwa hal ini merupakan bagian dari piagam jati diri Forum Mahasiswa Mesin Indonesia (FMMI) dan Tri Dharma perguruan tinggi sebab di dalamnya terdapat muatannya. Dia juga menegaskan, point penting dari Tri dharma perguruan tinggi ialah memuat tentang pendidikan atau pengajaran, penelitian, pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat, untuk itu diperlukan sinergitas yang baik dari pemerintah dan perguruan tinggi serta mahasiswa dalam menghadapi perkembangan teknologi terlebih saat ini kita berada di Era disruptif dimana lajur perkembangan teknologi akan sangat sulit untuk diprediksi akibat inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara cara baru akibatnya, jika kita tertinggal dan masih yang masih menggunakan cara dan sistem lama akan kalah bersaing dengan yang terbarukan.

“Arah gerak organisasi, gagasan yang menjadi isu dalam pembahasan yang mengacu pada Ilmu pengetahuan teknologi, perkembangan pembangunan, pengabdian masyarakat, penelitian, serta progam kerja hingga implementasi terhadap peranan fungsi agent of change dan agent of social control mahasiswa agar dapat membawa kemaslahatan masyarakat dan negara, serta mampu berkontribusi lebih mengatisipasi kesenjangan teknologi yang hadir guna mengedepankan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Dia mendorong agar mahasiswa FMMI harus menjawab tantangan yang hadir baik saat ini maupun ke depan untuk itu dorongan sinergitas bersama baik element pemerintah, masyarakat, maupun mahasiswa cukup penting ditekankan agar dapat bekerjasama guna kemaslahatan dan kemajuan bangsa dan negara. mengingat saat ini jika kita tidak bisa bersinergi guna bersaingan dan menghadapi era disruptif kemajuan teknologi saat ini, kita akan tertinggal oleh bangsa dan negara lain.

“Semacam kita menyiapkan tubuh untuk lomba lari, kalau kita tidak dapat menyiapkan tubuh agar dapat mengoptimalkan kinerjanya secara baik pada saat perlombaan, tentu kita akan tertinggal, akan tetapi jika kita yang merupakan bagian tubuh bisa bersinergi dan menyiapkan tubuh dengan baik potensi besar kita dapat berdaya saing atau bahkan memenangkan kontestasi perlombaan lari,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan sinergitas pemerintah, perguruan tinggi, mahasiswa ialah hal yang perlu ditekankan meskipun ada independensi kewenangan yang perlu diperhatikan dan ini merupakan bagian satu kesatuan tubuh dalam menghadapi persoalan yang ada untuk dapat mampu menjawab tantangan diera disruptif memalui pendidik, perkembangan ilmu teknologi, penelitian, pengabdian masyarakat agar membawa kemaslahatan dan kemajuan bangsa dan negara. sebab jika tidak ada atau kurangnya sinergitas dari unsur yang saya sebutkan, tentu hal ini dapat berakibat sebagai penghambat upaya kita untuk dapat mampu menjawab persoalan, berdaya saing bahkan menenangkan kontestasi kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi di era disruptif.

[Oky]