Infokaltim.id, Samarinda- Banjir di Samarinda hingga saat ini belum juga diselesaikan, banyak infrastruktur dibangun namun tidak kunjung mengatasi persoalan banjir.
Hal itu menjadi perhatian Pemkot Samarinda, hingga akhirnya pihaknya bakal membangun sejumlah polder atau kolam rentensi untuk mengatasi permasalahan banjir. Seperti membangun polder di kawasan Bengkuring dan Pampang.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Sutrisno menyebutkan, pembangunan kolam retensi itu tidak selamanya berfungsi secara maksimal. Sebab, selama ini sejumlah polder atau kolam retensi lainnya dibangun tapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Sebetulnya tidak harus membangun polder banyak-banyak, sebaiknya Bendungan Benangga itu yang jadi fokus dalam hal normalisasi materialnya,” ungkap Sutrisno, di Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Senin (07/02/2022).
Dia menginginkan penyebab banjir harus menjadi fokus utama, seperti penambangan dan pembukaan lahan baru yang diperuntukan pembangunan perumahan yang tidak berizin.
Sisi lain pun, kata Sutrisno, bahwa ketika pembangunan polder atau kolam retensi itu pun pasti akan berdampak pada persolan banjir. Karena lahan itu akan dibuka, maka persoalan lingkungan pun semakin memburuk.
“Kami mendorong rencana itu, tapi perhatikan juga polder yang sudah dibangun difungsinya secara maksimal. Kami melihat banyak yang tidak berfungsi dan tidak terawat dengan baik,” tegasnya.
Politikus PDIP tersebut mengakui bahwa di Kecamatan Samarinda Utara salah satu kawasan yang datangnya permasalahan banjir. Namun, dirinya lebih menginginkan agar Bendungan Benangga perlu diangkat material.
“Sesuai data yang kami terima 7 tahun lagi Bendungan Benangga kalau tidak dinormalisasi akan punah fungsinya sebagai penampung air,” jelas Sutrisno.
Jika dibangun polder baru, menurut Sutrisno, harus berfungsi secara maksimal terutama biaya yang dikeluarkan dengan volume penampungan air harus seimbang.
[Sdh|Ads]