Bangun dan Kembangkan Keunggulan Sekolah, FKKS Muhammadiyah Samarinda Gelar RTL Silatnas

Sesi foto bersama usai acar silatnas di Samarinda oleh forum FKKS Muhammadiyah. (Infokaltim.id/Uzn).

Infokaltim.id, Samarinda- Perubahan menjadi sebuah keniscayaan yang terjadi. Perubahan yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Sebuah pengantar menggelitik dari narasumber nasional, Ali Musyafa, yang sengaja didatangkan memotivasi dan membedah rencana tindak lanjut (RTL) dari Silaturahmi Nasional (Silatnas) Lampung yang diadakan oleh Forum Kepala Sekolah SMP dan MTs. Muhammadiyah se-Kota Samarinda (22-23 Mei).

Ada tiga waktu pilihan perubahan dikemukakan oleh Ali Musyafa yang terkadang momentumnya lewat karena ketidaksiapan mengambil perubahan. Pertama, pilihan terbaik, tapi sering kali sulit dilakukan, butuh pimpinan yang visioner, perubahan dilakukan secara evolosioner, perubahan dilakukan di masa kejayaan.

“Kedua, perubahan yang di pilih ketika baru disadari mulai mengalami penurunan dan ketiga, perubahan yang dilakukan ketika organisasi sudah mulai mengalami kebangkrutan,” ujarnya. Rabu (25/05/2022).

Ali Musyafa yang juga Kepala Sekolah SMP Muhamamdiyah Ahmad Dahlan memberikan gambaran, memimpin sekolah dari nol ditahun 2015/2016 dengan jumlah 44 siswa dan kini di tahun 2021/2022 dengan 1004 siswa.

Rentang rentang waktu tiap tahunnya terus menaikkan grafik penerimaan siswa baru yang diiringi dengan pencapaian prestasi kabupaten kota sebanyak 251 prestasi, 187 prestasi provinsi, 73 prestasi nasional dan 40 prestasi internasional serta pertumbuhan asset dari memulai di titik nol tahun 2015 dan ditahun 2022 tercatat 35,5 milyard.

Dalam membangun dan mengembangkan sekolah Ali Musyafa dihadapan kepala sekolah dan peserta RTL Silatnas yang diadakan di Gedung F Universitas Muhamamdiyah Kalimantan Timur (UMKT) menyodorkan kiatnya dalam menerapkan manajemen strategis untuk mencapainya.

foto narsum Ali Musyafa, S.Ag, MM, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Lampung

Mulai dengan konsep sekolah yang jelas menjadi pilar pertama dari manajemen strategis yang disodorkan Ali Musyafa. Mencakup bagaimana arah, visi, misi dan tujuan sekolah itu sendiri tentu dengan daya dukung pilar berikutnya yaitu membangun dengan kesimbangan. Keseimbangan yang dimaksud adalah, seimbang dalam 3 hal; infrastruktur atau sarana sekolah, sumberdaya manusia dan kualitas proses.

ALi Musyafa menyebutkan, manajemen strategis berikutnya adalah membangun budaya kerja. Bagaimana setiap yang terlibat dalam proses harus kerja keras, melakukan layanan prima (service exelent), disiplin dan kreatif serta inovatif. Dan Langkah keempatnya adalah membangun atmosfer Juara.

“Atmosfer juara ditumbuhkan bagaimana mental juara hadir dalam diri semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru karyawan dan siswa,” tuturnya.

Dalam mengembangkan sekolah, kata Ali, bahwa kretaifitas dan inovasi terus dilahirkan, manfaatkan tantangan menjadi peluang, menambah terus jaringan dan relasi serta merawat dan menjaga kepercayaan. Character, competence, capacity dan capital menjadi syarat mutlak dalam membangun dan mengembangkan sekolah.

Materi RTL Silatnas FKKS Muhammadiyah Samarinda dipandu moderator Machnun Uzni Founder Sahabat Misykat Indonesia juga membedah diferensiasi masing-masing sekolah dalam sesi teropong yang dipaparkan kepala sekolah hasil diskusi dengan tim penyusun rencana strategi dan dikomentari oleh nara sumber.

[Uzn | Ard]