DPRD Samarinda Harap Pendidikan Karater pada Anak jadi Tanggungjawab Bersama

Salah satu siswa di Samarinda mengamuk ke gurunya. (Infokaltim.id/ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Belakangan ini kasus siswa viral dimedia sosial lantaran mengamuk ke guru olahraga pada salah satu sekolah SMK di Samarinda.

Kronologi kasus itu berawal dari seorang guru olahraga menghukum siswanya push up namun siswa tersebut tidak terima langsung mengamuk lantaran tidak menerima hukuman dari gurunya tersebut.

Kasus seperti ini kerap terjadi di dunia pendidikan, baik guru dengan siswa bahkan siswa dengan siswa. Menanggapi permasalahan ini, Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor menyebutkan selain penyelenggara pendidikan harus menjadi teladan bagi siswanya juga mengajari karakter adab dan etika yang baik.

“Karena adab etika itu lebih tinggi dari ilmu, lebih bagus lagi jika adab itu berjalan seiring dengan ilmu,” ujar Sopian, di Gedung DPRD Samarinda, Kamis (30/03/2023).

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor. (Infokaltim.id/Ard).

Politikus Golkar itu menginginkan agar proses pendidikan anak-anak itu harus menjadi tanggungjawab bersama, baik seluruh pihak lembaga sekolah, terutama keterlibatan dan peran orang tua untuk mengajari dan mendidik anaknya di rumah.

“Masing-masing punya fungsi dan peran tanggungjawab kepada anak didik di sekolah maupun di rumah bahkan di lingkungan sekitar juga diharapkan berperan,” pungkasnya.

Dia mengharapkan pihak pendidika juga harus mengayomi kepada siswanya, begitu juga sebaliknya. Siswa memiliki kewajiban selain belajar terpenting adalah menghormati dan menghargai gurunya.

“Kami berharap kasus seperti ini diminimalisir, jangan terulang kembalo di sekolah-sekolah lainnya di Samarinda,” pintanya.

[Ard | Ads]