Kisah Lilis Suryani 32 Tahun Menjadi Pengrajin, Lestarikan Batik Tulis Kalimantan

Pengrajin Pakaian Lilis Suryani. (Infokaltim.id/Ist).

Infokaltim.id, Samarinda- Lilis Suryani masih mengingat dengan jelas, bagaimana ia mengenal dan belajar menjadi seorang pembatik. Karir membatiknya, ia mulai pada tahun 1990 silam sebagai buruh mencanting di industri rumahan, Batik Tulis Mitaka milik Sani Rachman. Nama brand ini, bisa dibilang perintis awal usaha batik tulis di Kota Samarinda.

Usial Lilis kala itu, masih 21 tahun. Saat memulai bekerja, ia tidak langsung dipercaya memegang kain batik. Namun harus menjalani masa pelatihan selama dua pekan. Ketika sudah dirasa mampu, baru lah ia dipercaya memegang kain untuk proses produksi batik tulis.

Bagiannya saat itu, adalah menembok kain. Nembok adalah tahapan utama dalam proses pemalaman batik, yang berfungsi untuk menutupi bagian kain. Agar tetap berwarna putih sebelum pemberian warna.

Namun karena keinginan besarnya untuk belajar membatik, ia mempelajari seluruh tahapan. Seperti membentuk pola, menggambar motif, mencanting, dan mewarnai.

Artikel ini ditulis secara khusus untuk memperingati Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2022

[Ard | Adv Kominfo Kaltim]