Sebelas Fakta Seputar Vaksin Sinovac

Sebelelas Fakta Seputar Vaksin Sinovac
Sebelelas Fakta Seputar Vaksin Sinovac

Infokaltim.id Samarinda- Coronavirus atau Virus Corona merupakan sebuah penyakit dengan menyerang penderita pada saluran pernafasan, termasuk virus yang mematika jika tidak ditangani medis secara baik.

Virus Corona (COVID-19) kini menjadi perhatian dunia, pasalnya COVID-19 ini sebagaimana diketahui bermula muncul di Negara Cina tepat di Provinsi Wuhan pada 31 Desember 2019 lalu, dengan melaporkan sebuah wabah baru mengakibatkan korban jiwa, dengan infeksi paru-paru.

Sementara Negara-negara di dunia puncaknya pada pertenggahan Februari 2020 COVID-19 menyebar ke seluruh pelosok Negara termasuk Indonesia. Kini COVID-19 masih menjadi problem kesehatan bagi Negara-negara yang tengah mengalami COVID-19, dengan berbagai kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi COVID-19, sehingga tidak menyebarkan dan mengakibatkan kematian.

Seiring waktu peneliti-peneliti kesehatan berbagai negara mengembangkan vaksin sebagai penawar untuk COVID-19 ini. Sehingga menjadi obat untuk mengebalkan tubuh manusia.

Salah satu vaksin yang tengah digunakan oleh Negara Indonesia yaitu Vaksin Sinovac, yang diketahui berasal dari negeri Cina, dimana awal mula munculnya COVID-19.

Sebelelas Fakta Seputar Vaksin Sinovac
Sebelelas Fakta Seputar Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac secara resmi diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Minggu 6 Januari 2021, sebanyak 1,2 juta dosis. Setelah uji klinis, Presiden Jokowi disuntik vaksin Sinovac Rabu, 13 Januari 2021.

Kendati demikian, berikut ini 11 fakta seputar Vaksin Sinovac.

  1. Vaksin Sinovac mengandung aluminium hidroksida dengan larutan garam fosfat sebagai stabilizer sebagai larutan garam natrium klorida sebagai isotonis nyaman dalam penyuntikan,
    Sementara bahan yang digunakan untuk vaksin Sinovac ini adalah seperti formalin, mercury dan borax, seluruh bahan baku ini dipastikan telah banyak digunakan dunia kesehatan dan berstandar internasional.
  2. Vaksin Sinovac dengan uji klinis di Negara Cina dengan teknologi Inactivated yang merupakan teknologi modern yang kerap digunakan laboratorium medis.
  3. Vaksin Sinovac telah mengantongi ijin Word Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia dan resmi lulus klinis Emergency Use Authorization (UEA) sebagai otoritasi penggunaan izin darurat dalam penggunaan produk medis tertentu.
  4. Telah berhasil uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indoensia selama tiga tahap dengan hasil efektivitas penggunaan 65,3 persen, angka ini telah memenuhi standar kesehatan internasional WHO. Efikasi ini memiliki memiliki kemampuan pembentukan antibody tubuh dan membunuh serta menetralisir virus.
  5. Telah disertifikasi oleh organisasi Islam melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahwa Vaksin Sinovac halal dan aman digunakan. Sementara Organisasi Islam di Indonesia seperti Muhammadiyah dan NU telah merekomendasikan penggunaan Vaksin Sinovac
  6. Telah aman digunakan di Negara-negara lain, seperti Turki, Berazil dan Cina.
  7. Memilik efek samping yang terbilang minim setelah disuntikan dengan merasakan pengel pada tubuh, nyeri, iritasi, pembengkakan dan deman. Hal ini dinilai oleh medis bahwa termasuk lazim yang jika disuntik sebagaimana vaksin yang lainnya.
  8. Terbukti aman digunakan oleh seluruh pejabat Negara dan publik figur nasional maupun di berbagai daerah-daerah di Indonesia termasuk presiden RI dan kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia
  9. Sinovac akan lebih efektif dan aman dalam menumbuhkan antibody tubuh sebagai penetralisir virus Corona
  10. Vaksin Sinovac disuntik dua kali pada setiap penerima yang berfungsi sebagai membentuk menguatkan imun tubuh yang lebih banyak.
  11. Kabar gemberi bagi peserta penerima yang telah suntik vaksin Sinovac mendapatkan sertifikat dari Kementerian Kesehatan RI, memudahkan perjalalan tanpa mengikuti rapid test maupun swab test.

[SDH]